Saturday, July 9, 2011

Mana saksi kata janjimu?

Assalamualaikum wbt,

Kita seringkali berjanji, namun sejauh mana kita berusaha menunaikan janji tersebut?

Kita berjanji dalam setiap perkara, setiap saat, tanpa kita sedari.
Kita janji, nak sapu sampah, bersihkan rumah, basuh kain baju,
Kita janji, nak habiskan mathurat, nak baca quran, solat sunat dhuha dan witir,
Kita janji nak baca banyak buku, nak tambah ilmu dunia dan akhirat,
Kita janji nak telefon mak ayah, nak tanya khabar kawan2, nak tahu keadaan famili,

Kita janji, dan berjanji dan berjanji dalam setiap perbuatan. Agak2 tertunaikah setiap janji itu?

Sahabat2, kalau kita berjanji dengan manusia, tapi tidak tertunai maka akan berdosalah kita pada manusia itu. Dosa itu tidak terampun melainkan kita memohon maaf pada yang berhak dan kita dimaafkan pula oleh si dia.

Bagaimana jika kita berjanji dengan Allah?

Kita berjanji mahu menjadi seorang muslim.

Tertunaikah janji itu?

Janji bukan perkara ringan sahabatku. Janji bukan sekadar mainan lidah.

One of the strength of being a good leader is by honoring the promises and commitments made- Prof Hamdi

Mahu jadi pemimpin yang baik juga perlukan sifat ini. Sifat menunaikan janji.

Baiklah, berbalik kepada menunaikan janji pada Ilahi, mampukah kita?
Di saat kita berjanji untuk meleburkan diri dalam perjuangan dijalanNya yang pastinya berliku2 ini, bersediakah kita?
Ya, awalnya pasti kita rasa,
"Aaaah, akan kutepis semua dugaan yang mendatang demi cintaku padaMu rabbi!"

Awalnya.

Akhirnya bagaimana? Tewas? Or barely standing?

Sememangnya, satu elemen penting yang perlu ada setelah berjanji adalah untuk terus teguh mempertahankan janji itu. Saya pasti semua telah berjanji, insya Allah, tidak pernah tertinggal dari berjanji dengan kalimah syahadah...

shahadah
Aku bersaksi tiada tuhan yang disembah melainkan Allah,
Dan aku bersaksi Nabi Muhammad itu pesuruh Allah.

Jadi kalian takkan mampu lari. Ini bukti janji kalian. Di mahkamah agung kelak, ini adalah bukti sahih yang akan dipersembahkan dihadapan ilahi. Bersediakah anda untuk disoal "Mana saksi kata janjimu itu?"

Saya menulis ini untuk peringatan pada diri sendiri. Saya menulis untuk memberitahu pada diri agar menangislah. Menangislah jika kau ingin menangis! Bukankah Allah kurniakan padamu titisan-titisan itu untuk kau gunakan di kala dinihari?

Wahai diri, ketahuilah, bilamana kamu telah berjanji, Allah akan menuntut janjimu itu.
Wahai diri, ketahuilah, bilamana kamu telah berjanji, dunia ini sangat kecil bagimu jika kamu benar2 memahami,
Wahai diri, ketahuilah, kamu telah berjanji, dan Allah juga telah berjanji denganmu,
Ketahuilah diri, janji Allah itu lebih agung dari janji manusia!!!
Ketahuilah diri, janji Allah itu adalah sesuatu yang PASTI berlaku, bukan barely, bukan maybe, tapi PASTI berlaku.

Allah menuntut janjimu dengan mengurniakan dugaan ke atasmu diri. Jadi sabarlah diri. Sabar dengan dugaan2 ini. Kamu kata kamu yakin, jadi mengapa perlu bersedih? Senyumlah diri, senyumlah. Hikmahnya ada insya Allah. Insya Allah.

Dunia itu kecil bagimu diri kerna ada akhirat yang luas menanti. Apalah ada pada harta jika hanya melalaikan. Apalah ada pada rupa yang akan hilang dimamah usia. Begitu juga dengan kata2 dan pandangan manusia di dunia, adakah semua itu lebih bernilai dari pandangan ilahi? Astaghfirullahal'azim.

Ayat Jual Beli

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat(waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS As-Shaaf : 10 – 13)

Ini janji Allah. No explanation required. Done said. Well verse. Alhamdulillah.

Sabarlah wahai diri. Janji ini akan menuntut bermacam2 perkara darimu. Lapangkan dada selapang2nya. Besarkan hati sebesar2nya. Tukar paradigma. Allah menyayangimu. Ujian itu hadiah si Dia padamu, tanda peringatan Dia tentangmu. Tidakkah itu sweet skali diri? (^^)

Allah, airmata ini pasti akan gugur. Pasti. Namun, bantulah aku untuk bangkit ya Allah. Aku yakin akan pertolonganMu, aku yakin kau akan membantuku. Keyakinan ini sahajalah yang kupegang selama ini, yang membawaku sejauh ini. Semoga Kau tetapkan hatiku, agar dapat berjumpa denganMu dengan keadaan yang Engkau redhai.

Ameen.

Fastabiqul KhairaT.

No comments:

Post a Comment